Hidayatullah.com--Seorang gadis kecil muslim berusia 6 tahun dilarang naik bus sekolah di Darwin, Australia, setelah dia membalas perlakuan buruk temannya.
Seorang siswa laki-laki berusia 7 tahun dengan sengaja terus-menerus mengganggu Iran Ghavami dan menyuruhnya melepas kerudung yang dikenakannya. Kesal dengan bocah itu, Iran akhirnya membalas dengan memelorotkan celana anak tersebut.
Perlakuan temannya, membuat gadis kecil itu "sedih sekaligus marah", mendorong siswa kelas satu itu untuk membalas. Demikian Northern Territory News melaporkan.
Akibat dilarang naik bus sekolah, Iran tidak bisa pergi ke sekolah yang berjarak 30 km dari rumahnya di Marrakai, Northern Territory.
Lorraine Gerassimopoulos, ibunda Iran mengatakan, hukuman tersebut terlalu keras untuk anak berusia 6 tahun. Menurutnya, lebih baik memberikan surat peringatan, sehingga mereka bisa duduk bersama untuk membicarakan masalah tersebut, daripada melarang putrinya naik bus sekolah.
Buslink yang mengoperasikan armada antar-jemput murid-murid sekolah membela keputusan yang diambilnya. Mereka beralasan bahwa keputusannya sesuai dengan peraturan di Northern Territory. Perusahaan itu juga tidak menjelaskan, apakah bocah laki-laki yang menjadi biang keladinya juga dikenakan sanksi.
Sebagaimana dilaporkan Australian Associated Press (20/10), kebanyakan orang Australia mendukung tindakan Iran yang berani melawan perlakuan buruk dari teman sekolahnya. [di/9n/aap/hidayatullah.com]